Minggu, 05 Juli 2009

Bagaimana Kalau yang Kalah SBY? (Judul Dibuat Semenarik Mungkin)

Dalam setiap permainan ada yang kalah.... Dan, tentu saja, ada yang menang….

Karena pemilu termasuk dalam jenis permainan, maka begitupun dalam pemilu ada yang kalah dan ada yang menang.....


Bagaimana kalau yang kalah, ternyata, juara bertahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?

Berarti yang menang adalah Megawati Soekarno Putri (Mega) yang kalah di pemilu lalu atau juara baru Jusuf Kalla (JK)….


Bagaimana kalau yang kalah justru Mega?

Berarti yang menang ialah salah satu dari pasangan incumbent saat ini, bisa Presiden SBY atau bisa juga Wakil Presiden JK, namun keduanya sudah lama tak ”bersama kita bisa” lagi....


Bagaimana kalau yang kalah memang JK?

Berarti yang menang itu mantan presiden Mega atau SBY tambah lima tahun lagi....


Yang pasti, yang menang cuma satu.... Mega atau SBY atau JK saja....


Tetapi yang kalah bukan cuma dua.... Bukan Mega dan JK, bukan SBY dan JK, dan bukan Mega dan SBY....


Yang selalu kalah, faktanya, kita semua, rakyat kebanyakan....

Rakyat yang selalu ditelantarkan.

Rakyat yang selalu dinistakan.

Rakyat yang tertipu dengan janji-janji semu semua kontestan.Rakyat yang bisa diadu domba dengan kampanye palsu yang dibuat berkesan.

Rakyat yang namanya dicuri dan cuma digunakan sebagai bilangan untuk DPT yang menurut koran didata asal-asalan dan dibuat sembarangan.

Rakyat yang diambil suaranya untuk menentukan siapa yang akhirnya meraih kemenangan....


Yang jelas, yang menang selalu hanya menyenangkan kelompoknya...dan tak pernah peduli kepada kita, rakyat banyak....


Bagaimana kalau rakyat yang menang?

Sayang, rakyat tak pernah ikut sebagai salah satu kontestan dalam setiap pemilu yang katanya pesta demokrasi rakyat itu....

Rakyat selalu kalah dalam setiap pemilu, termasuk di tahun duaribu sembilan.

Rakyat kalah terus di setiap pemilu, entah sampai kapan....


(Indonesia, 5 Juli 2009)