Tim nasional sepakbola Indonesia lagi-lagi gagal dan dikalahkan tim kelas tarkam, Myanmar, dalam final sebuah turnamen internasional kelas ecek-ecek di Ibukota Yangon, Jumat (21/11) petang. Parahnya lagi, para penyerang kita mandul. Alias tidak bisa mencetak satu pun gol ke gawang lawan sejak semifinal. Bambang Pamungkas sudah habis dan tidak bisa diharapkan lagi. Pada partai puncak yang berkesudahan 1-2 itu seluruh gol dicetak pemain tuan rumah, satu gol untuk Indonesia itu merupakan hasil bunuh diri pemain lawan. Benar-benar memalukan!
Kita, memang, tak pernah memiliki pemain bintang sekelas Ronaldinho. Pemain gelandang serang berusia 28 tahun yang diandalkan timnas Brasil dan klubnya AC Milan ini pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia.
Ada baiknya kita belajar banyak kepada Ronaldinho kalau sepakbola kita mau maju. Tapi apa betul sepakbola kita bisa masuk pentas dunia? Menurut Ronaldinho, sampai kapanpun, Indonesia tidak akan pernah bisa menembus putaran final Piala Dunia. Berikut petikan lengkap wawancara imajiner dengan Ronaldinho yang berlangsung santai dan akrab di sebuah resort paling terkenal di Brasil beberapa waktu lalu:
Anda pertama kali main futsal sebelum sepakbola....
Semua orang di Brasil, sejak kanak-kanak, pasti bermain futsal dan sepakbola. Futsal menjadi landasan utama kalau kita mau jadi pemain sepakbola yang baik. Karena futsal mengajarkan hal-hal yang sangat fundamental dalam sepakbola. Bagaimana bekerja sama, berpikir dan bertindak cepat, serta menguasai bola. Main futsal sangat cepat. Apa yang aku mainkan saat ini di atas lapangan sepakbola semuanya aku dapatkan pertama-tama dari futsal.
Mana yang paling penting, futsal dulu atau langsung main sepakbola di lapangan hijau?
Sebaiknya, main futsal dulu. Kalau kita trampil di futsal, kita pasti trampil di sepakbola. Futsal itu juga menyenangkan. Sangat baik untuk menarik anak-anak menggemari sepakbola. Main futsal itu asyik dan seru. Kita tetap bisa bermain bola hanya dengan 5 pemain dengan lapangan sebesar lapangan basket....
Orang Brasil menguasai keduanya, ya....
Mungkin sudah ditakdirkan Tuhan, sepakbola dan futsal adalah milik rakyat Brasil. Kami lima kali juara piala dunia sepakbola dan empat kali juara dunia futsal. Siapa bisa menandingi kami? Tak ada satu negara pun di dunia ini bisa seperti kami dalam sepakbola dan futsal.... Sepakbola dan futsal adalah nafas kehidupan kami sehari-hari....
Sepakbola mengangkat harkat hidup orang Brasil?
Semua anak-anak Brasil mempunyai cita-cita jadi pemain sepakbola yang hebat ketimbang bercita-cita menjadi presiden. Pemain sepakbola lebih terkenal di seluruh dunia daripada Presiden Brasil. Anda kenal nama Presiden Brasil saat ini? Tapi Anda akan dengan mudah mengingat namaku, Ronaldo, Roberto Carlos, ataupun Pele. Dan sekarang Fabiano yang mencetak hattrick ke gawang Portugal hari Kamis (20/11) lalu. Sepakbola juga dapat mengangkat kami menjadi orang yang terpandang, dan tentu saja banyak uang....
Anda begitu optimis....
Orang Brasil selalu optimis kalau itu menyangkut sepakbola, apalagi meraih gelar juara Piala Dunia.... Tak ada hal yang membanggakan selain menjadi juara dunia sepakbola.... Anda akan selalu diingat sebagai pahlawan bila membawa Brasil menjadi juara dunia....
Dinho, Anda menjadi salah satu pesepakbola terbaik di dunia. Anda pun menjadi icon. Bahkan saat di Barcelona dulu patung Anda dijadikan souvenir. Tapi Anda tidak marah patung Anda yang dijual itu, maaf, menggambarkan Anda sedang BAB (buang air besar)....
Hidup ini tak boleh terlalu serius. Kita harus mentertawakan diri kita untuk bisa hidup normal. Humor itu kita perlukan sebagai penyeimbang, bahwa diri kita ini masih waras. Kalau wajah Anda di-plesetkan di internet, ya, jangan marah lah. Itu kan cuma humor. Kalau sampai Anda marah, berarti Anda sudah tidak waras lagi. Kalau ada teman Anda atau anak buah Anda sampai marah, pasti dia seorang penjilat. Dia sok pahlawan buat Anda....
Jadi, humor itu....
Humor itu penyaluran diri. Humor itu membuat hal-hal yang kaku menjadi lemas. Tubuh kita perlu saluran pelemasan. Aku senang mendengar dulu ada Presiden RI yang suka sekali dengan humor (Gus Dur maksudnya). Itu pasti menghibur rakyatnya yang sedang susah....
Memangnya, Anda tahu apa tentang Indonesia?
Aku tahu Bali itu lebih terkenal daripada nama Indonesia. Aku tahu Indonesia karena bom yang meledak dahsyat di Bali....
Kalau sepakbola Indonesia tahu juga?
Saya tidak tahu kalau di Indonesia itu ada orang yang bermain sepakbola. Saya tahu Indonesia punya kesebelasan nasional waktu secara tidak sengaja barusan saya lihat siaran final turnamen sepakbola ecek-ecek di Yangon, Myanmar, melalui televisi satelit di kamar hotel.
Penilaian Anda mengenai timnas Indonesia....
Saya kira pemain Indonesia tidak bermain sepakbola. Karena main sepakbola itu kita harus berlari. Saya lihat para pemain Indonesia malas berlari. Bagaimana mau membuka ruang? Bagaimana bisa mencetak gol kalau cuma jalan-jalan di lapangan. Maka habislah Indonesia ketika bertemu tuan rumah Myanmar yang bermain sepakbola dengan berlari sepanjang pertandingan.
Kesimpulannya....
Saya kira sepakbola Indonesia tidak akan pernah maju kalau para pemain Indonesia dan pengurus sepakbolanya cuma suka berjalan-jalan saja. Jadi, jangan salahkan Peter White dan Ivan Kolev. Apalagi Si Bendol (panggilan akrab Pelatih Benny Dollo).... Sekalipun dilatih pelatih kelas dunia sekaliber Jurgen Klinsmann atau Marco van Basten tetap Indonesia tak akan bisa hebat kalau pemain dan pengurus sepakbolanya lebih suka jalan di tempat ketimbang bekerja keras....
Memang Anda tahu kerja pengurus sepakbola Indonesia?
Bagaimana Anda mau bekerja kalau pemimpin Anda berada di dalam penjara? Mengurus kebaikan bagi dirinya sendiri saja tidak bisa, bagaimana mau mengurus sepakbola? Secara akal sehat, apa yang bisa Anda lakukan dari balik jeruji? Saya kira di Brasil atau di negara-negara lainnya, mereka yang berada di penjara biasanya mereka itu para kriminal dan tindakannya sudah terbukti merugikan banyak orang....
Jadi, Indonesia tidak akan pernah bisa hebat di sepakbola?
Sepakbola itu tradisi. Jadi, harus dibangun dengan kebaikan. Sepakbola Indonesia akan menjadi hebat kalau dibangun oleh orang-orang yang baik, yang jujur, yang mau memajukan sepakbola. Salah satu syarat utama membangun sepakbola itu dengan kompetisi yang baik. Kalau kompetisinya tak baik, jangan harap bisa hebat. Bayangkan, sudah 17 tahun sepakbola Anda tak pernah memberi medali emas lagi dalam tingkat regional yang terkecil, SEA Games. Why? Because kompetisi sepakbola di negara Anda amburadul.... Jadi, jangan mimpi menjadi hebat di Asia, apalagi dunia, kalau tak punya kompetisi yang baik....
Prediksi Anda mengenai masa depan sepakbola Indonesia?
Maaf kalau jawaban saya terlalu to the point dan terdengar sangat menyakitkan hati seluruh rakyat Indonesia. Menurut saya, maaf sekali lagi sebelumnya, Indonesia tak akan pernah bisa tampil di Piala Dunia hingga tahun 3000 sekalipun.... Betulan impossible buat Indonesia menembus pentas sepakbola dunia. Mimpi kali, ye.... Meskipun dulunya Indonesia, saya baca dari sejarah, sejajar dengan tim-tim kelas dunia dari Asia seperti Iran, Jepang, dan Korea Selatan. Bahkan dulu, juga saya baca dari sejarah, kompetisi Galatama ditiru habis oleh J-League.... Tapi percayalah padaku, sekarang ini sepakbola Indonesia berada di titik paling rendah…serendah-rendahnya....
Pertanyaan terakhir, selepas kontrak dengan AC Milan, apakah Dinho mau menghabiskan karier di salah satu klub sepakbola di Indonesia?
Jangan gila, dong...?! Sudah, ya, saya mau berenang dulu…. Saya sudah ditunggu cewek-cewek, tuh, di kolam renang. Saya mau bersenang-senang, nih. Capek deh ngomongin sepakbola Indonesia yang dari dulu gak ada maju-majunya….
Ronaldinho pun lalu ngeloyor pergi begitu saja. Menemui perempuan-perempuan cantik berbikini sexy yang sudah menunggunya di bibir kolam. Seperti seorang raja minyak dari jazirah Arab, ia pun langsung asyik bercengkerama mesra dengan mereka sembari meneguk segelas anggur merah. Terdengar dari jauh mereka tertawa cekikikan saat nama Nurdin Halid disebut-sebut dalam obrolan. Rupanya, gosip PSSI yang tak mau mematuhi aturan FIFA sudah terdengar pula ke telinga mereka. Rasa-rasanya, mereka juga tahu kalau Ketua Umum PSSI saat ini tidak mungkin bisa bekerja dari balik jeruji hotel prodeo.
Adalah sebuah dagelan paling lucu berpendapat timnas sepakbola Indonesia bisa menembus masuk jajaran tim elite dunia sementara pemimpinnya masih berada di dalam penjara....
Sepakbola Indonesia, rupanya, bernasib sial. Sial, sesial-sialnya.
(AH, 22 November 2008)
Sabtu, 22 November 2008
Ronaldinho: Indonesia Tak Akan Pernah Bisa Berlaga di Piala Dunia
Label:
fifa,
myanmar,
nurdin halid,
pssi,
ronaldinho,
sepakbola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
udah lama saya gak mengikuti sepakbola nasional.. tapi waktu jamannya GALATAMA favorit saya JAYAKARTA & WARNA AGUNG.. btw, NURDIN HALID itu sapa ya..?
Itu dua tim musuh bebuyutan. Di Jayakarta ada Iswadi Idris n di Warna Agung ada Ronny Pattinasarany. Dua-duanya kapten tim di klub masing-masing. Dua-duanya jg bersaing jd kapten di timnas. Mereka selalu bersaing. Mereka berdua legenda sepakbola kita yang tahun ini meninggalkan kita pada Juli dan September lalu. Sayang, ya, kita tak bisa lagi melihat pemain-pemain yang punya karakter kuat seperti mereka.
Oh, ya, Galatama juga jadi rujukan utama PSSI-nya Jepang sebelum menggulirkan J-League. Dan, kini, Jepang sudah masuk orbit tim elite dunia.
Mengenai nama yang Anda sebut, kayaknya, sering deh disebut-sebut di koran? Masa Anda terlewat membacanya?
Terima kasih,ya, sudah memberikan komentar selalu di jakartasiana.blogspot.com.
:)
AH
Galatama mulai hancur semenjak adanya bandar judi yang mengatur skor, sehingga klub-klub kecil gampang sekali kebobolan dan kalah dengan skor besar..
Favorit saya waktu itu JAYAKARTA dan WARNA AGUNG, tapi lebih nge-fans sama ISWADI, sehingga kalo maen bola sama teman2 selalu jadi libero kayak ISWADI.. namun saya merinding menyaksikan RONNY PATTI secara langsung dari pinggir lapangan waktu diadakan pertandingan persahabatan setelah WARNA AGUNG juara GALATAMA..
kabarnya, sepakbola Indonesia mulai redup karena tidak ada regenerasi pemain seperti ISWADI dan RONNY PATTY.. benar gak ya..?
Mas Dod,
Bisa jadi analisa sampeyan benar adanya. Sejak mundurnya Iswadi n Ronny, serta hancurnya Galatama, sepakbola kita tak pernah beranjak lagi.
Pemain-pemain sekarang tak punya karakter. Dan tak punya kecintaan dan kebanggaan lagi sebagai pemain timnas. Mereka bahkan ada yang memilih main tarkam dari pada masuk pemusatan latihan.
Duit, memang, mengubah segalanya. Lebih parah karena tak pernah ada pemahaman utuh tentang nasionalisme.
Terima kasih sudah memberi perhatian lagi pada blog saya ini.
:)
AH
Itulah pemain kita kalau sudah banyak uang jadi lemah main bola. Prestasi belakangan dipikirkan.
Posting Komentar